Penjelasan Rainan Buda Cemeng Langkir Lengkap dengan Banten dan Tempat Pemujaan

20 Juni 2022, 20:01 WIB
Canang, sarana persembahan umat Hindu di Bali /Ariek Putra Wijaya/Bulelengpost

BULELENGPOST.COM --- Buda Cemeng Langkir atau Buda Wage Langkir datang setiap enam bulan sekali yakni empat hari setelah Kuningan.

Buda Cemeng Langkir datang berdasarkan pertemuan Wuku langkir dan Saptawara Buda dengan Pacawara Wage.

Dalam Lontar Sundarigama disebutkan sebagai berikut:

Baca Juga: Makna dan Penjelasan Rainan Buda Wage Klawu, Uang Bukanlah Tujuan Melainkan Bertindak Sebagai Sarana

Buda Wage, ngaraning Buda Cemeng, kalingania adnyana suksma pegating indria, Betari Manik Galih sira mayoga, nurunaken Sang Hyang Ongkara mertha ring sanggar, muang ring luwuring aturu, astawakna ring seri nini kunang duluring diana semadi ring latri kala.

Yang artinya sebagai berikut:

Buda Wage juga disebut sebagai Buda Cemeng merupakan hari untuk mewujudkankan inti hakekat sucipikiran seperti mengendalikan sifat kenafsuan.

Baca Juga: Purnama Sadha, Berikut adalah Banten yang Bisa Digunakan saat Purnama

Yoga dari Bhatari Manik Galih dengan jalan menurunkan Sang Hyang Omkara Amerta atau inti hakekat kehidupan ke dunia manusia atau alam skala.

Dalam menjalankan Buda Cemeng Langkir digunakan banten wangi-wangian dan melakukan pemujaan di sanggar dan di atas tempat tidur serta menghaturkan kepada Sang Hyang Sri.

Baca Juga: Penjelasan Tentang Rahinan Ulihan Lengkap dengan Banten yang Digunakan

Dalam setahun, umat Hindu akan menemukan 6 kali Buda Wage atau Buda Cemeng yakni

Buda Wage ukir
Buda Wage Warigadean
Buda Wage Langkir
Buda Wage Merakih
Buda Wage Menail
Buda Wage Klawu

Baca Juga: Hadapi Bhayangkara FC, Robert Albert Akui The Guardian Tim yang Solid, Antisipasi Sudah Disiapkan

Itulah penjelasan tentang Buda Cemeng Langkir atau Buda Wage langkir. ***

Editor: Gede Apgandhi Pranata

Tags

Terkini

Terpopuler