BULELENGPOST.COM --- Buda Cemeng Langkir atau Buda Wage Langkir datang setiap enam bulan sekali yakni empat hari setelah Kuningan.
Buda Cemeng Langkir datang berdasarkan pertemuan Wuku langkir dan Saptawara Buda dengan Pacawara Wage.
Dalam Lontar Sundarigama disebutkan sebagai berikut:
Baca Juga: Makna dan Penjelasan Rainan Buda Wage Klawu, Uang Bukanlah Tujuan Melainkan Bertindak Sebagai Sarana
Buda Wage, ngaraning Buda Cemeng, kalingania adnyana suksma pegating indria, Betari Manik Galih sira mayoga, nurunaken Sang Hyang Ongkara mertha ring sanggar, muang ring luwuring aturu, astawakna ring seri nini kunang duluring diana semadi ring latri kala.
Yang artinya sebagai berikut:
Buda Wage juga disebut sebagai Buda Cemeng merupakan hari untuk mewujudkankan inti hakekat sucipikiran seperti mengendalikan sifat kenafsuan.
Baca Juga: Purnama Sadha, Berikut adalah Banten yang Bisa Digunakan saat Purnama
Yoga dari Bhatari Manik Galih dengan jalan menurunkan Sang Hyang Omkara Amerta atau inti hakekat kehidupan ke dunia manusia atau alam skala.
Dalam menjalankan Buda Cemeng Langkir digunakan banten wangi-wangian dan melakukan pemujaan di sanggar dan di atas tempat tidur serta menghaturkan kepada Sang Hyang Sri.
Baca Juga: Penjelasan Tentang Rahinan Ulihan Lengkap dengan Banten yang Digunakan
Dalam setahun, umat Hindu akan menemukan 6 kali Buda Wage atau Buda Cemeng yakni
Buda Wage ukir
Buda Wage Warigadean
Buda Wage Langkir
Buda Wage Merakih
Buda Wage Menail
Buda Wage Klawu
Baca Juga: Hadapi Bhayangkara FC, Robert Albert Akui The Guardian Tim yang Solid, Antisipasi Sudah Disiapkan
Itulah penjelasan tentang Buda Cemeng Langkir atau Buda Wage langkir. ***