Ini Makna Melasti, Rangkaian Nyepi yang Merupakan Pembersihan Bhuana Agung

- 2 Maret 2023, 21:35 WIB
Ilusterasi Melasti sebagai salah satu rangkaian dari Catur Berata Penyepian
Ilusterasi Melasti sebagai salah satu rangkaian dari Catur Berata Penyepian /Gede Putu Agus Sunantara/wikimedia/Bulelengpost/

Baca Juga: Masih Fresh, Berikut Kode Redeem Aktif Super Sus Edisi Kamis, 2 Maret 2023 Tukarkan Sekarang

Anganyutaken laraning jagat yang berarti menghayutkan penderitaan masyarakat. Sehingga bisa dikatakan tujuan dari upcara melasti adalah memotivasi umat secara spiritual guna menghilangkan penyakit sosial.

Papa kelesa berarti menuntun umat untuk menghilangkan kepapanannya secara individual. Sedangkan klesa juga memiliki bagian lagi yakni terbagi menjadi 5 bagian di antaranya:

Awidya : Kegelapan atau mabuk, Asmita : Egois, mementingkan diri sendiri, Raga : pengumbaran hawa nafsu, Dwesa : sifat pemarah dan pendendam, Adhiniwesa : rasa takut tanpa sebab, yang paling mengerikan rasa takut mati. Kelima hal itu disebut klesa yang harus dihilangkan agar seseorang jangan menderita.

Baca Juga: Omed-Omedan, Tradisi Unik Asal Sesetan Implementasikan Rasa Asah, Asih dan Asuh

Letuhing Bhuwana, artinya alam yang kotor, maksudnya upacara melasti bertujuan untuk meningkatkan umat hindu agar mengembalikan kelestarian alam lingkungan atau dengan kata lain menghilangkan sifat-sifat manusia yang merusak alam lingkungan.

Ngamet sarining amerta ring telenging segara, artinya mengambil sari-sari kehidupan dari tengah lautan, ini berarti melasti mengandung muatan nilai-nilai kehidupan yang sangat universal.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Tepung Tawar di Acara Penyambutan Pangdam IX Udayana

Sumber lain menyebutkan bahwa melasti memiliki makna pembersihan bhuana agung yang disimbolisasikan dengan labuhan sesaji ke laut serta menyucikan arca, pratima, nyasa, pralingga sebagai wujud atau sthana Ida Sang Hyang Widi Wasa dengan segala manifestasi-Nya.

Melasti berasal dari kata lasti yang artinya menuju air dan dalam konteks prosesi melasti, umat bisa mendatangi segara (laut), danau dan campuan (pertemuan dua buah sungai).

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah