Petani Modern di Buleleng Manfaatkan Listrik untuk Tekan Biaya Produksi

18 Agustus 2021, 18:29 WIB
Salah satu pertanian di Gobleg Buleleng Bali /Dok. PLN UP3 Bali Utara

BULELENGPOST.COM – Saat ini sektor pertanian di Bali sangat menjanjikan di masa pandemi seperti sekarang ini. Banyak masyarakat yang mulai melirik sektor pertanian ini.

Baca Juga: Mengapa Produsen Chip Menambahkan Fitur Lokasi pada Produknya ?

Demikian disampaikan Agus Yudistira, Manajer PLN UP3 Bali Utara saat melakukan penyambungan listrik untuk sektor pertanian di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Rabu 18 Agustus 2021.

Baca Juga: Microsoft Tertarik Gunakan Blockchain Ethereum untuk Memerangi Pembajakan

“Hari ini kami melakukan penyambungan listrik kepada salah satu pelanggan yang memanfaatkan teknologi digital dalam mengairi lahan pertaniannya dan dengan dukungan pekerjaan mereka semakin efisien, biaya produksi juga dapat ditekan sehingga produktivitas dapat meningkat,” Agus Yudistira.

Baca Juga: Robot Bunglon ini Dipersiapkan sebagai Teknologi Militer untuk Spionase

Dirinya juga menyampaikan sekaligus upaya PLN mendorong layanan electrifying agriculture atau sambung listrik untuk para petani modern Bali.

Pada bulan Juli lalu, PLN juga telah melakukan penyambungan listrik kepada 4 orang pelanggan untuk keperluan irigasi dengan daya masing-masing sebesar 1.300 VA.

Baca Juga: Cara Perpanjang SIM Melalui Aplikasi SINAR, Tinggal Rebahan SIM Jadi
   
"Layanan electrifying agriculture ini tidak hanya dinikmati oleh pelanggan di sektor pertanian, namun juga perkebunan, peternakan, dan perikanan," imbuhnya.

Pihaknya berharap para petani di sektor diatas dapat berinovasi dengan memanfaatkan teknologi terkini dan memanfaatkan listrik untuk mendukung usahanya sehingga mampu menggerakkan ekonomi yang saat ini sedang lesu akibat pandemi.

Baca Juga: Pengguna AirBnB Korban Kekerasan Seksual kini Diperbolehkan Menuntut Langsung Perusahaan

Gede Suardika, pemilik lahan pertanian mengatakan dirinya saat ini tergabung dalam komunitas Petani Muda Keren yang memanfaatkan teknologi Smart Farming berbasis Internet, sehingga membutuhkan energi listrik di masing-masing lahan pertaniannya.

Baca Juga: Lagi, Peretas Berhasil Curi Aset Kripto Senilai Rp. 8,6 Trilyun

“Kami membutuhkan listrik untuk membantu membantu efisiensi biaya operasional. Hal ini sekaligus membuat penghasilan kami membaik serta menekan cost produksi,” kata Gede.

Baca Juga: Disanksi AS, Pendapatan Huawei Terus Merosot Tajam

Ia menungkapkan bahwa sebelumnya dirinya dengan petani lainnya masih menggunakan teknologi konvensional karena terkendala jaringan listrik, namun saat ini dengan pelayanan PLN lahan-lahan miliknya sudah terlistriki, sehingga dirinya yakin akan mampu menghemat hingga 30%.

Baca Juga: Telan Anggaran hingga $120 Milyar, Intel akan Bangun Pabrik Raksasa Terbarunya

“Mudah-mudahan kedepannya PLN dapat terus mendukung perkembangan pertanian yang modern maju dan mandiri,” pungkasnya. ***

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma

Sumber: PLN UP3 Bali Utara

Tags

Terkini

Terpopuler