BULELENGPOST.COM - Tentara Filipina dikabarkan berhasil melumpuhkan 16 pemberontak komunis dalam serangan di tempat persembunyian para gerilyawan di Filipina tengah.
Dilansir dari Reuters, 18 Agustus 2021, pasukan pemerintah menerima informasi dari masyarakat tentang keberadaan "teroris di tempat persembunyian pembuat bom mereka" di daerah itu.
"Baku tembak sangat intens, itulah sebabnya kami memberikan dukungan tembakan (artileri) tidak langsung dan dukungan aset udara," kata juru bicara militer di Filipina tengah, Mayor Reynaldo Aragones
Baca Juga: Hidayat Nur Wahid Dukung KPU Tidak Menunda Pemilu 2024
Sebagai informasi, pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte telah meningkatkan upaya untuk menghancurkan pemberontakan yang dipimpin Maois, salah satu pemberontakan terlama di dunia, yang telah menewaskan lebih dari 40.000 orang.
Upaya perdamaian Duterte yang dibanggakan telah berulang kali digagalkan. Duterte dalam pernyataanya setiap kali berjanji untuk menghancurkan gerakan tersebut.
Baca Juga: Kunjungi Pulau Sengketa, Anggota Parlemen Korsel Dikecam Pemerintah Jepang
Pada bulan Maret, ia memerintahkan polisi dan militer untuk "menghabisi" pemberontak komunis tanpa mempedulikan hak asasi manusia. hal itupun mendapat kecaman dari para aktivis hak asasi manusia.
Kelompok HAM dan para oposisi Duterte mengatakan pemerintahannya dan militer telah melangkah lebih jauh dengan membudayakan praktik "penandaan merah", atau menuduh saingan atau kritikus mendukung atau bergabung dengan pemberontak.