Meski Obat Kontroversial, Australia Borong Ivermectin hinga 10 Kali Lipat lebih Banyak

- 31 Agustus 2021, 09:46 WIB
Obat Ivermectin yang diyakini mampu tangkal virus Covid-19
Obat Ivermectin yang diyakini mampu tangkal virus Covid-19 /The Guardian

BULELENGPOST.COM - Di tengah laporan yang berkembang di Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir tentang efek samping penggunaan obat ivermectin, Pemerintah Australia justru dikabarkan memborong "obat cacing" itu sepuluh kali lipat lebih banyak untuk mengatasi kelangkaan obat tersebut di negaranya.

Dikutip dari The Guardian, Selasa, 31 Agustus 2021, Badan Administrasi Barang Terapi (TGA) Australia mengungkapkan ada kekurangan pasokan ivermectin lokal pada Agustus.

Baca Juga: China Batasi Gamer Anak-anak Hanya 3 Jam Seminggu, Perusahaan Game Dilarang Promosi di Luar Jam Ketentuan

“Peningkatan permintaan konsumen yang tidak terduga mengakibatkan kekurangan tablet ivermectin Stromectol 3mg baru-baru ini antara 2 Agustus 2021 hingga 20 Agustus 2021. Kekurangan ini telah diatasi.” kata TGA dalam sebuah pernyataan

Kekhawatiran atas peningkatan impor menyebabkan TGA pekan lalu mengeluarkan pernyataan publik terhadap orang yang menggunakan obat tersebut untuk pengobatan Covid-19. Ivermectin sejatinya adalah obat resep yang tidak disetujui di Australia (atau di negara-negara OECD lainnya) untuk mencegah atau mengobati penyakit Covid-19.

Baca Juga: Uni Eropa Hapus Amerika Serikat dari Daftar Negara Aman Dikunjungi selama Pandemi Covid-19

"TGA sangat tidak menganjurkan pengobatan sendiri dan dosis sendiri dengan ivermectin untuk Covid-19 karena dapat berbahaya bagi kesehatan Anda. Tidak ada bukti yang cukup untuk memvalidasi penggunaan Ivermectin pada pasien dengan Covid-19,” ujarnya

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pekan lalu menghimbau masyarakat untuk tidak menggunakan obat tersebut. Sebuah laporan menunjukkan peningkatan panggilan UGD akibat penggunaan ivermectin, dengan salah satu di antaranya harus menjalani rawat inap.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Kapasitas Dine-in Menjadi 50 Persen dan Jam Operasional Diperpanjang Hingga Pukul 21.00

Halaman:

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah