Network
BULELENGPOST.COM - Seorang warga sipil berusia 19 tahun ditembak mati di Kashmir yang dikelola India dalam apa yang disebut keluarganya sebagai “pembunuhan berdarah dingin” oleh pasukan India.
Itu adalah pembunuhan warga sipil ke-12 bulan ini di wilayah itu baik oleh pejuang pemberontak atau pasukan keamanan.
Pihak berwenang mengatakan remaja itu pada hari Minggu terjebak dalam "tembakan silang", sebuah istilah yang digunakan oleh polisi untuk menggambarkan pertempuran senjata antara pasukan India dan pemberontak, di Shopian di Kashmir selatan.
Baca Juga: Dilarang Oleh Taliban, Intitut Musik Afghanistan Kini Berkarir di Qatar
Pemuda tersebut diidentifikasi sebagai Shahid Ahmad, seorang mahasiswa yang juga bekerja sebagai buruh pemetik apel.
Saudaranya Zubair Ahmad mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Shahid tidak pulang selama empat hari terakhir karena itu adalah musim panen di Shopian.
“Saya berbicara dengannya tadi malam dan kami memutuskan bahwa kami akan pulang bersama hari ini. Saya juga sudah memberi tahu ibu saya. Tetapi ketika saya meneleponnya pagi ini, tidak ada yang menjawab.
Saya mendapat telepon kemudian bahwa dia dibunuh oleh pasukan paramiliter di dekat kamp tanpa alasan ketika dia baru saja berjalan, ”kata Zubair. Keluarga belum diberikan jenazah untuk upacara terakhir, tambahnya.
Baca Juga: Tegas Memurnikan PHDI dari Sampradaya Asing
