Joe Biden Sebut Putin Penjahat Perang

- 17 Maret 2022, 14:47 WIB
Joe Biden Presiden Amerika Serikat (Kiri) dan Vladimir Putin Presiden Rusia (Kanan)
Joe Biden Presiden Amerika Serikat (Kiri) dan Vladimir Putin Presiden Rusia (Kanan) /Prokerala

BULELENGPOST.COM - Untuk pertama kalinya sejak Moskow mengobarkan perangnya di Kiev pada 24 Februari, Presiden AS Joe Biden menyebut timpalannya dari Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang.

Hal ini dikarenakan yang terakhir menimbulkan kehancuran dan kengerian yang mengerikan di Ukraina.

Dilansir Bulelengpost dari laman Prokerala, Biden membuat pernyataan saat menanggapi pertanyaan wartawan di Gedung Putih pada hari Rabu, 16 Maret 2022.

Baca Juga: Incar Tiga Besar Klasemen Liga 1, Persebaya Surabaya Bakal 'Full Power' Hadapi Persib

Ketika reporter bertanya kepada Presiden apakah dia siap untuk menyebut Putin sebagai "penjahat perang", Biden menjawab dengan mengatakan: "Apakah Anda bertanya kepada saya apakah saya akan memberi tahu ....? Oh, saya pikir dia adalah penjahat perang." Kemudian dalam sebuah tweet, pemimpin Amerika itu mengatakan: "Putin menimbulkan kehancuran dan kengerian yang mengerikan di Ukraina - membom gedung apartemen dan bangsal bersalin.

Baca Juga: Pasang Target Realistis, Pelatih Persebaya Minta Tim Pertahankan Posisi di Papan Atas

"Kemarin (Selasa), kami melihat laporan bahwa pasukan Rusia menyandera ratusan dokter dan pasien. Ini adalah kekejaman. Ini adalah kemarahan dunia", kata Joe Biden.

Baca Juga: Datang Lebih Awal, Reza Arap Memilih untuk Diam di Hadap Awak Media

Juga dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa pencitraan Biden terhadap Putin sebagai penjahat perang datang ketika Presiden AS telah berbicara dari hatinya setelah melihat gambar "biadab" dari kekerasan di Ukraina, "bukannya daripada membuat pernyataan resmi apa pun.

Baca Juga: Meski Peluang Juara Sirna, Eduardo Almeida Puji Arema Sudah Berjuang Keras

Dia mencatat bahwa ada proses hukum terpisah, yang dijalankan oleh Departemen Luar Negeri, untuk menentukan kejahatan perang, yang sedang berlangsung secara terpisah.

Baca Juga: Mimpi Juara Liga 1 Kandas, Bos Arema FC: Tetaplah Rebut Kemenangan di Sisa Pertandingan

Tetapi pernyataan Biden tidak cocok dengan Rusia, yang selanjutnya dapat meningkatkan ketegangan diplomatik di tengah perang yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Siti Sapura Kaget, Tanah Miliknya Diklaim Milik Pemkot Denpasar

"Kami percaya retorika seperti itu tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan dari pihak kepala negara, yang bomnya telah menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip dari TASS News milik pemerintah Rusia. ***

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah