Juru Bicara Greenpeace Beberkan Kronologi Blokade Dua Kapal Pertamina Prime di Lepas Pantai Denmark

- 4 April 2022, 17:21 WIB
ilusterasi
ilusterasi /Freiheitsjunkie /Pixabay

BULELENGPOST.COM --- Dua kapal tanker Pertamina Prime dicegat oleh aktivis Greenpeace di lepas pantai Denmark pada Kamis, 31 Maret 2022.

Dikethaui kapal Pertamina Prime itu mengangkut minyak mentah dari Rusia. Greenpeace melakukan pemblokiran akses dua kapal Pertamina Prime sebagai bentuk seruan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia.

Emma Oehlenschlager, Juru bicara Greenpeace, menjelaskan bawah blokade yang dilakukan oleh para aktivis dilakukan pukul 11.00 pagi atau 9.00 GMT.

Baca Juga: Berikut Daftar Harga BBM di Asia Tenggara, Indonesia Nomor Urut Berapa?

"Pada pukul 11:00 pagi (9.00 GMT), para aktivis memulai blokade supertanker Pertamina Prime, mencegah kapal lain mendekatinya, dan memblokir transfer minyak," ujarnya.

Emma juga membenarkan jika kedua kapal tersebut adalah milik Rusia. Dikethaui ada 11 aktivis yang menaikkan kayak diperairan es frederikshavn.

Baca Juga: Rangkuman Situasi Rusia-Ukraina: Dari Erdogan jadi Mediator Hingga 2 Jenderal Ukraina Dipecat

Kemudian sisanya memberikan tanda untuk berhenti memicu perang. Di lambung kapal, para aktivis menuliskan sebuah kalimat "perang bahan bakar minyak".

Dilansir dari Pikiran Rakyat pada Senin, 4 April 2022, kapal tersebut memuat sekitar 100 ribu ton minyak mentah yang akan ditransfer antara kedua kapal tersebut.

Baca Juga: Segini Jadinya Harga untuk Aplikasi, Film, dan Game di Play Store Setelah PPN 11 Persen

Blokade yang dilakukan Greenpeace pada Kamis, 31 Maret 2022 adalah yang blokade pertama yang berhasil dilakukan, sebelumnya tindakan percobaan untuk melakukan blokade gagal dilakukan.

"Ini adalah satu-satunya momen kami berhasil menghentikan pengiriman. Dalam kasus lain, kapal tanker dialihkan atau dipercepat," kata Emma Oehlenschlager.

Baca Juga: Karir dan Keuangan Zodiak Capricorn, Aquarius dan Pisces Senin, 4 April 2022

"Sekarang mereka (Greenpeace) akan mempertahankan blokade selama mungkin untuk memastikan kapal-kapal tidak bisa mendekati satu sama lain untuk melakukan transfer," menambahkan.

Emma Oehlenschlager juga mendesak Denmark untuk mengeluarkan larangan transfer minyak Rusia di perairannya.***

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah