“Maka dari itu saya harapkan agar pemerintah daerah dapat segera melakukan perbaikan maksimal sebelum hasil evaluasi PPKM provinsi non Jawa-Bali diumumkan di minggu depan,” ujar Wiku.
Saat ini, pihaknya juga tengah fokus pada kesembilan provinsi itu, supaya kasusnya bisa dikendalikan khususnya terkait angka kematian, kesembuhan, kasus aktif, angka keterisian tempat tidur (BOR), dan persentase posko yang terbentuk.
Baca Juga: Monumen Bhuwana Kertha, Simbol Perjuangan Pada Masa Revolusi Fisik.
Dia juga menila jika sebagian besar wilayah Indonesia sudah mengalami perbaikan dan semakin dapat dikendalikan penularannya," ujar Wiku.
Wiku juga mengungkapkan, pada periode 9-15 Agustus ini terjadi penurunan kasus positif di 25 provinsi atau 73 persen dari seluruh provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Antisipasi Ketidakpastian di Afghanistan, Cina dan Pakistan Perketat Keamanan
Selain itu, ia juga menyebutkan provinsi paling banyak mengalami penurunan kasus positif diantaranya Jawa Barat turun 7.128 kasus, dan DKI Jakarta turun 5.201 kasus, Jawa timur turun 4.407 kasus, Kalimantan timur turun 2.959, dan NTT turun 2.866 kasus. ***