BULELENGPOST.COM --- Buleleng memiliki sejarah panjang tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Bahkan sebelum ibu kota di pindahakan ke Denpasar, Buleleng adalah ibu kota Provinsi Bali.
Namun kali ini kita akan membahas sejarah perjuangan rakyat Buleleng, pada Masa Revolusi Fisik.
Monumen Bhuwana Kertha adalah simbol perjuangan pada masa revolusi fisik. Setelah peristiwa Puputan Margarana 20 November 1946 dan pasca Belanda berhasil membentuk Negara Federal melalui perjanjian Renville.
Baca Juga: Taliban Menang, Partai Komunis Pakistan : Ini Menginspirasi Kelompok Jihad Seantero Negeri
Ruang gerak pejuang pemuda terus bertambah sempit, terlebih terbentuknya Negara Indonesia Timur(NIT) yang bernaung di bawah Republik Indonesia Serikat (RIS).
Tidak ada pilihan lain kecuali bersifat Denpensip hingga ada ketentuan dari Yogyakarta.
Pada masa dituasi yang sulit, timbul sebuah ide dari pejuang yang kala itu sedang mengadakan rapat di Panji bagian atas yang berbunyi:Bila Perjuangan Republik Indonesia Menang, Nanti Para Pejuang Akan Membangun Sebuah Pura Republik.
Baca Juga: Uni Eropa Kecam Iran atas Pelanggaran Kesepakatan Nuklir
Kemudian sebagai simbol Perjuangan Merah Putih pada pura yang akan dibangun itu akan menanam dua pohon beringin, sebatang di jeroan dan sebatang lagi ditanam di jaba pura.