Polisi Gunakan Metode Traffic Accident Analys untuk Dalami Kejadian Kecelakaan Bus Transjakarta

- 25 Oktober 2021, 16:11 WIB
Pesepeda dan Bus TransJakarta memasuki kawasan rendah emisi Kota Tua di Jakarta, Rabu (10/2/2021). Dinas Perhubungan DKI Jakarta resmi membatasi moda transportasi yang melintas di kawasan wisata Kota Tua seiring diterapkanya kebijakan kawasan rendah emisi atau "low emission zone (LEZ)" sejak 8 Februari 2021.
Pesepeda dan Bus TransJakarta memasuki kawasan rendah emisi Kota Tua di Jakarta, Rabu (10/2/2021). Dinas Perhubungan DKI Jakarta resmi membatasi moda transportasi yang melintas di kawasan wisata Kota Tua seiring diterapkanya kebijakan kawasan rendah emisi atau "low emission zone (LEZ)" sejak 8 Februari 2021. /Aprillio Akbar/Antara Foto

BULELENGPOST.COM --- Kejadian berdarah yang melibatkan dua bus  Transjakarta di Jakarta Timur itu masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian.

Berbagai metode dilakukan untuk mendalami kejadian itu salahs atunya adalah menggunakan metode ilmiah yakni Traffic Accident Analys (TAA).

"Kami sudah koordinasi kemungkinan besok akan dilakukan TAA," ucap Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo di Polda Metro Jaya, Senin, 25 Oktober 2021.

Dikutip dari Pikiran Rakyat dalama rtikel berjudul "Kecelakaan Bus Transjakarta, Polisi Gunakan Traffic Accident Analys Ungkap Penyebabnya".

Petugas kata Sambodo, juga akan memeriksa sejumlah CCTV baik yang ada di dalam bus maupun di sekitar terjadinya kecelakaan.

Baca Juga: Diduga Terjadi Human Error, Polisi Selidiki Lebih Lanjut Terkait Lakalantas yang Libatkan 2 Bus Transjakarta

Adapun untuk saksi, sejauh ini petugas belum bisa meminta keterangan lantaran masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Saksi masih kami data kan ada saksi kunci masih dirawat saat ini belum bisa kami tanyai masih baru kejadian jadi ini baru kami datangkan korban," tuturnya.

Lebih jauh Sambodo mengungkapkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan memeriksa pihak Transjakarta jika ditemukan indikasi vehicle error atau human error.

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah