Alasan Mengapa Mobil Pickup Toyota Digandrungi Kelompok Militan di Timur Tengah

- 17 Agustus 2021, 22:02 WIB
Pejuang Taliban Berfoto di dekat truk pickup Toyota
Pejuang Taliban Berfoto di dekat truk pickup Toyota /Presswire18.com

BULELENGPOST.COM - Aksi kelompok militan Taliban dalam mengepung ibukota Afghanistan tentu menjadi sorotan dunia. Salah satu sisi lain yang dapat disimak adalah jenis kendaraan tempur untuk memobilisasi para pejuang mereka, yakni mobil truk pabrikan asal negeri sakura, Toyota.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Singkat Pemberontakan DI-TII Pasca Kemerdekaan RI

Milisi Taliban telah lama menggunakan truk pickup Toyota sebagai kendaraan perang, terutama di Timur Tengah. Truk toyota memang dikenal ringan, gesit, hemat bahan bakar, dan yang terpenting sangat cocok untuk melewati medan ekstrim di Afghanistan.

Dikutip dari The Next Web, Senin, 17 Agustus 2021, Toyota bukan hanya kendaraan perang di Afghanistan. Panglima perang Somalia juga menggunakannya untuk bertempur di Somalia. 

Baca Juga: Cetak Penjualan hingga 50 Juta Unit, Toyota Corolla jadi Mobil paling Laris di Dunia

Pada akhir 1980-an, bahkan dikenal perang yang disebut dengan "Perang Toyota". Fase terakhir dari konflik Chad-Libya yang terjadi pada tahun 1987 di Chad Utara dan di perbatasan Libya-Chad.

Perang itu dinamakan demikian lantaran banyak truk pickup Toyota yang digunakan untuk menyediakan mobilitas bagi pasukan Chad saat mereka berperang melawan Libya.

Pasukan khusus dari kedua belah pihak melengkapi diri mereka dengan truk Toyota Tacoma dengan roll cage, dudukan senapan mesin, derek bemper, pelindung sikat, dan dudukan antena. Selain itu Lampu depan inframerah menggantikan lampu depan standar.

Baca Juga: Miliki Banyak Audiens, Pabrikan Otomotif Ramai - Ramai Beriklan di Ajang E-Sports

Kendaraan yang dimodifikasi sedemikian rupa ini dikenal sebagai kendaraan teknis dan juga dapat digunakan oleh teroris dan milisi.

"Mereka menjadi siap perang dengan menggunakan senapan mesin, senapan anti-pesawat, meriam putar, senjata anti-tank, ATGM, mortir, peluncur roket ganda, senapan recoilless dan senjata pendukung lainnya." tulis jurnalis Car and Driver, Kyle Mizokami dalam sebuah artikel.

"Beberapa kendaraan bahkan menerima Blue Force Trackers, yakni sistem pelaporan posisi digital Angkatan Darat AS,” imbuhnya

Toyota menyetop penjualan mobil pickup
Menurut laporan dari Quartz, pihak Toyota sebelumnya membuat pernyataan terkait kekhawarian mereka pada penjualan mobil truk mereka di luar negeri yang rawan disalahgunakan.

Sebuah pernyataan oleh Toyota mengakui popularitas Land Cruiser di luar negeri dan mengatakan, “kami prihatin dengan aliran kendaraan dari Jepang ke luar negeri segera setelah dirilis, serta kemungkinan mereka diekspor ke wilayah tertentu di mana peraturan keamanan diberlakukan. ”

Baca Juga: Microsoft Tertarik Gunakan Blockchain Ethereum untuk Memerangi Pembajakan

Jika dealer Toyota terbukti menjual kendaraan mereka kepada teroris, maka sudah pasti perusahaan dapat dikenakan sanksi hukum.

“Kami juga menyadari bahwa jika situasi berkembang ke titik di mana dealer Toyota diselidiki atas dugaan terlibat dalam pelanggaran Undang-Undang Devisa dan Perdagangan Luar Negeri (UU Devisa), maka itu akan menjadi masalah besar. tidak hanya untuk diler Toyota yang bersangkutan tetapi juga untuk semua diler Toyota dan Toyota Motor Corporation.” ungkap Toyota dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Provinsi Bali per Selasa 17 Agustus 2021 : Kasus Sembuh Bertambah 1.037 orang

Truk Toyota bukan satu-satunya yang populer di Timur Tengah. Bahkan, diperkirakan sekitar 90% mobil yang terdaftar di Afghanistan adalah Toyota Corolla. Harga mobil Toyota umumnya memang terjangkau. Selain itu mobil toyota menawarkan jarak tempuh yang baik dan mudah bagi penduduk setempat untuk mengakses suku cadang baru.***

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: The Next Web


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x