Perlu Rp30 Juta Perbulan untuk Biaya Operasional dan Pakan Satwa, Pengelola Berharap Pariwisata Segera Dibuka

- 6 September 2021, 13:57 WIB
Anak Monyet di sebuah batang pohon.
Anak Monyet di sebuah batang pohon. /Erik_Karits/Pixabay

Baca Juga: Demo Tolak Kepala Gereja Ortodoks yang Baru di Serbia Berakhir Ricuh, 20 Orang Luka-luka

"Kami tutup sejak Juli 2021 lalu. Setidaknya kami memerlukan Rp30 Juta perbulan untuk biaya operasional dan pakan satwa monyet," kata Made Sumohon.

Baca Juga: Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Uni Emirat Arab Gaet Lebih Banyak Investasi dan Ekspatriat ke Negaranya

Ia menambahkan, untuk pembelian pakan kepada seluruh Monyet yang ada di DTW Sangeh, saat ini diambil dari sisa saldo tahun sebelumnya.

Baca Juga: Kelompok Pemberontak Penentang Taliban di Afghanistan Siap Adakan Perundingan

Khususnya untuk pakan monyet, pihaknya hanya memberikan ketela pohon, ketela rambat ditambah pakan lainnnya seperti pisang dan kacang-kacangan.

Baca Juga: Vokalis Girls Aloud, Sarah Harding Meniggal Dunia

"Kami bersyurkur masih ada donatur yang perhatian dengan kondisi monyet yang ada di DTW Sangeh," imbuhnya.

Baca Juga: Alami Dua Kali dalam Setahun, 7 September Indonesia akan Alami Hari Tanpa Bayangan

Ditambahkannya, seluruh pegawai dan karyawan di DTW Sangeh saat ini tidak mendapatkan Gaji.

Halaman:

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah