Siobak Singaraja, Kuliner Legend yang Terbentuk dari Akulturasi Budaya Kuliner Cina dari Singaraja

18 Agustus 2021, 10:28 WIB
Siobak adalah kuliner Singaraja yang cukup legend /Gede APgandhi Pranata

BULELENGPOST.COM --- Kali ini kita akan membahas salah satu kuliner Buleleng (Singaraja) yang cukup legend yakni Siobak.

Kuliner yang satu ini terbilang unik bahkan tidak semua bisa menikmatinya. Bukan karena bahan bakunya yang bermuatan daging babi melainkan dari bubumnya yang tidak semua lidah bisa menerimanya terlebih bagi mereka yang untuk pertama kali menikmati kuliner ini.

Kendati kuliner ini cukup populer di Bali nyantanya tak semua siobak yang ada memiliki citarasa yang otentik.

Baca Juga: Sebut Kelompok Pemberontak Dibekingi CIA, Menteri Luar Negeri Peru Mengundurkan Diri

Menurut salah satu tokoh masyarakat di Singaraja, Made Netha keberadaan warga Cina lah yang memiliki peran cukup penting tentang keberadaan kuliner siobak.

"Memang jika dilihat secara tertulis sepengetahuan saya tidaklah ada namun hal ini diperkuat dengan adanya cerita turun temurun,"kata pria kelahiran 1950 itu. Minggu, 15 Agustus 2021.

Selain itu, penggunaan daging babi yang cukup besar juga menjadi alasan lain kenapa siobak cukup mudah ditemui.

Baca Juga: Adakan Latihan Gabungan AU dan AL, Cina Kembali Provokasi Taiwan

Siobak sendiri memiliki ciri khas pada bumbunya yang ketal seperti bumbu yang terdapat pada kuliner lumpia namun di sini bumbu siobak justru lebih kuat pada rasa manis dan kaya akan rempah-rempahnya.

Biasanya rempah-rempah yang digunakan adalah cengkeh, kayu manis, bawang putih, lada, guoa merah dan yang paling penting adalah tauco.

Baca Juga: Farah Puteri Nahlia Desak Pemerintah Evakuasi WNI di Afghanistan

Untuk isinya, seporsi daging siobak berisi jeroan, daging babi, kerupuk kulit babi dan acar. Masing - masing tempat biasanya memiliki harga yang berbeda mulai dari Rp 10 ribu perporsinya terkadang di beberapa tempat memiliki harga yang relatif beragam.

Meki menggunakan jeroan, tak ada bau amis yang tercium dari kuliner ini. Sebab untuk menghilangkan bau amis dari jeroan babi dibutuhkan kesabaran terlebih prosesnya harus dilakukan dengan cara digodok.

Cara ini bukan sebatas menghilangkan bau amis saja namun sekaligus proses membuat empuk jeroan babi. Total waktu untuk proses ini sekitar dua jam. ***

Editor: Gede Apgandhi Pranata

Tags

Terkini

Terpopuler