Makna dan Tujuan Ngejot atau Banten Saiban

18 November 2021, 12:24 WIB
Banten Saiban /Gex Herma Suarjaya/Instagram

BULELENGPOST.COM --- Ngejot atau Saiban merupakan salah satu yadnya yang dilakukan setiap hari usai memasak.

Banten Saiban, Ngejot atau Mesaiban adalah bagian paling sederhana dari realisasi Panca Yadnya yang juga disebut sebagai Yadnya Sesa.

Nitya Karma atau disebut juga Nitya Yadnya, merupakan upacara yang harus dilakukan setiap hari dan bersifat sederhana.

Baca Juga: Makna dan Penjelasan Tentang Soma Pemacekan Agung

Dalam Bhagawadgita (percakapan ke-3, sloka 13) tertulis:

“YAJNA SISHTASINAH SANTO, MUCHYANTE SARVA KILBISHAIH, BHUNJATE TE TV AGHAM PAPA, YE PACHANTY ATMA KARANAT”

Artinya : Yang baik makan setelah upacara bakti, akan terlepas dari segala dosa, tetapi menyediakan makanan lezat hanya bagi diri sendiri, mereka ini sesungguhnya makan dosa.

Baca Juga: Filosofi Base Genep yang Sering Digunakan oleh Warga di Bali dalam Mengolah Aneka Makanan

Banten Saiban dibuat dari makanan yang dimasak saat itu, kemudian dirangkai di atas daun pisang berukulan kecil.

Adapun beberapa tempat yang biasanya menjadi tempat menghaturkan Banten Saiban meliputi di area tempat memasak (kompor, tempat air atau keran, tempat beras atau pulu) kemudian batu pengasah, talenan, sapu, lesung dengan alunya, tempayan.

Baca Juga: 'Base Genep' Khas Bali, Berikut Bahan dan cara Pembuatannya

Selain tempat itu, Banten Saiban juga dihaturkan di pelinggih atau tugu yang terletak di pekarangan rumah, pelangkiran, lebuh dan ibu pertiwi.

Baca Juga: Doa atau Mantra yang Digunakan untuk Mencuci Tangan dan kaki

Tujuannya mesaiban yaitu sebagai wujud syukur atas apa yang di berikan Hyang Widhi kepada kita. ***

Editor: Gede Apgandhi Pranata

Tags

Terkini

Terpopuler