Banten yang Digunakan untuk Tumpek Landep lengkap dan Penjelasan Tumpek Landep Bukan Oton Kendaraan

30 Maret 2022, 09:33 WIB
Ilusterasi banten Bali /dok. Gede Apgandhi Pranata/ Bulelengpost

BULELENGPOST.COM --- Tumpek Landep datang setiap 210 hari atau tepatnya pada Wuku Landep, saptawara Saniscara dan pancawara Kliwon.

Dalam perayaan Tumpek Landep diperingati sebagai hari turunnya Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manisfestasiNYA sebagi Sang Hyang Pasupati yakni Dewa dari senjata atau alat-alat yang terbuat dari besi.

Ada banyak jenis banten yang digunakan dalam perayaan Tumpek Landep seperti dikutip dari buku Acara Agama Hindu disebutkan bahwa Tumpek Landep menggunakan banten sesayut pasupati, sesayut jayengperang, suci, daksina, peras, canang wangi, dan pasucian. Semua sarana itu ditujukan kepada Sang Hyang pasupati.

Baca Juga: Pengertian dan Penjelasan Tentang Tumpek Wayang, Kelahiran Tumpek Wayang Wajib Mebayuh Tirta Sapuh Leger

Lalu Lontar Sundari Gama dijelaskan bahwa Banten yang digunakan pada hari Raya Tumpek Landep yakni tumpeng putih kuning selengkapnya dengan lauk sate, terasi merah, daun dan buah-buahan.

Kemudian 29 tanding (kelompok) dihaturkan di Sanggah / Merajan (tempat suci). Persembahan kepada Sanghyang Pasupati berupa sebuah Sesayut Pasupati, sebuah Sesayut Jayeng Perang, sebuah Sesayut Kusumayudha, Banten Suci, Daksina, Peras, Ajuman, Canang Wangi, Reresik atau Pabersihan.

Baca Juga: Makna dan Penjelasan Tentang Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Versi Bali

Ida Bagus Purwa Sidemen, S.Ag., M.Si, Dosen Program Studi Pendidikan Agama pada Universitas Hindu Indonesia menjelaskan bahwa Tumpek Landep sebagai hari turunnya pengetahuan suci, intelegensi serta proteksi bagi umat Hindu Bali dari segala hal yang merugikan dan membahayakan.

Masih dari Buku Acara Agama Hindu, Tumpek Landep juga dikaitkan dengan hari payogan Bhatara Siwa.

Baca Juga: Doa atau Mantra untuk Upacara Tumpek Kandang (Tumpek Uye)

Ida Bagus Purwa Sidemen juga mengatakan jika dimasa sekarang terhadap makna dari pelaksanaan Tumpek Landep sering kali dipersepsikan adalah hari pawetonan mobil.

Baca Juga: Rainan Bali atau Rahinan Bali yang Datang Berdasarkan Perhitungan Sasih atau Bulan

Menurutnya, pengertian ini adalah keliru yang sebenarnya kendaraan dibuatkan upacara pada hari tumpek landep tetapi nilai simbol agama yang berupa keris harus ada karena keris tersebut juga menyimpulkan adanya Tri Bhuwana di Bhuwana Agung (Bhur,Bwah,Swah) dan Tri Bhuwana yang ada di Bhuwana Alit (Sabda,Bayu,Idep). ***

Editor: Gede Apgandhi Pranata

Tags

Terkini

Terpopuler