Dalam bahasa Kawi, Galungan berarti perang dan bhuta galungan adalah sifat manusia yang ingin berperang.
Secara simbolis ibu-ibu memeram buah-buahan dan membuat tape artinya nyekeb (mengungkung/ menguatkan diri).
Penyajaan
Rainan ini datang pada Soma (Senin) Soma Pon Wuku Dungulan atau 2 hari sebelum Galungan.
Saat rainan ini juga diketahui bhuta Dungulan turun ke bumi untuk menggoda manusia. Bhuta Dungulan ini digambarkan lebih kuat dari Bhuta Galungan.
Dungulan dalam bahasa Kawi berarti Takluk. Bhuta Dungulan ini digambarkan turun kedunia untuk menaklukkan sifat manusia yang ingin menang.
Baca Juga: Ramalan Mingguan Pisces berlaku 2-8 Juli 2023
Secara simbolis membuat jaja artinya nyajaang (bersungguh-sungguh membuang sifat dungul).
Penampahan
Sehari sebelum Galungan dikenal sebagai Penampahan. Penampahan Galungan datang pada Anggara Wage Wuku Dungulan saat itu digambarkan turunnya Bhuta Amangkurat.
Dan untuk mengalahkan tiga kekuatan sang bhuta tiga ini (bhuta galungan, bhuta dungulan, dan bhuta amangkurat) dilakukan pemujaan kepada Dewa Siwa.
Lalu simbolisasi pada nampah celeng berarti menerima kedatangan sanghyang dharma.