Hampir Punah, Esmeralda Pertahankan Seni Merajut di Bali dan Harapkan Bisa Ekspor

6 November 2022, 15:58 WIB
ilusterasi merajut /Foundr/ Pixabay/

BULELENGPOST.COM --- Pemerintah Kota Denpasar melalui  BKRAF Denpasar menggelar sebuah workshop merajut dengan tema Craftland Crochet Workshop yang notabene adalah rangkaian dari Craftland.

Adalah Esmeralda Purwa Kustari atau yang akrab disapa Esmeralda menjadi orang yang saat ini memperkenalkan kesenian merajut.

Sebagaimana diketahui bahwa kesenian merajut saat ini bisa dikatakan mulai mengalami kepunahan di Bali.

Baca Juga: Pasokan Hortikultura Terjaga, Provinsi Bali Mengalami Deflasi Periode Oktober 2022

Esmeralda sendiri menyebutkan bahwa seni merajut di Bali jika ditelisik lebih jauh akan banyak yang bisa dikembangkan.

“Sayang sekali padahal jika kita mencari jejak kesenian rajutan di Bali, banyak banget produk yang bisa diciptakan dari rajutan, misal, tutup saab, bungkus keben, selendang, dan banyak tradisi-tradisi adat Bali tadinya tidak lepas dari produk rajutan," tuturnya sat ditemui usai acara Minggu, 5 November 2022 di Gedung Dharma Negara
Alaya, Denpasar.

Esmeralda saat memberikan pelatihan merajut pada salah satu peserta

Baca Juga: Ramai membicarakan Soal Resesi 2023, Indonesia Berapa Kali Mengalami Resesi Sejak Kemerdekaan?

Sejak tahun 1980an kerajinan tangan merajut punah karena produksi mesin mulai gencar dan diminati, ini khususnya di Bali yang memang sudah punah, langka sekali yang bisa ngerajut.

Kemudian, owner Sarada Salon ini juga mengatakan jika saat ini minat masyarakat untuk belajar merajut mulai berkembang.

Baca Juga: Ramalan Keuangan dan Karir Gemini, Taurus dan Aries Senin, 7 November 2022

Begitu juga dengan permintaan rajutan handcraft mulai berdatangan dan seiring berkembangnya teknologi mesin rajutan, pasar produk rajutan mulai terpolarisasi menjadi 2 : pasar handcraft dan pasar fast fashion.

Tentu saja pasar handcraft juga diyakini tidak terbatas karena aneka produk yang bisa diciptakan dengan rajutan tangan, misal : selimut, pajangan dinding, bahkan instalasi rajutan tangan / manual setup knitting installment mulai diminati merek-merek besar dunia.

Baca Juga: Penggemar Kripto Dunia Berbondong-Bondong Datang ke Bali, Ini Alasannya

Esmeralda juga baru-baru ini mengaku mendapatkan tawaran produk kerajinan tangan untuk program amal Oprah Winfrey di Amerika Serikat.

Esmeralda sendiri mulai menggeluti kesenian merajut sejak kecil. Dara seni merajutnya diturunkan oleh Nininya di Bandung.

"Tapi belum banyak belajar, keburu kala itu Nini saya berpulang. Saya memilih untuk menyelesaikan kuliah," tuturnya.

Baca Juga: Aktifkan Sekarang Kode Redeem Rise of Eros Minggu, 6 November 2022

Hingga suatu ketika Esmeralda mendapatkan sebuah ilham untuk melanjutkan tradisi turun temurun itu. "Tapi bingung mau cari guru di mana," katanya.

Hingga akhirnya dia menemukan seorang maestro kesenian rajut yakni ibu Ukat. "Akhirnya saya ke sana dan setelah berbincang, guru saya ini adalah sahabat dekat Nini sejak zaman sekolah keputrian Belanda, dan mengalirlah cerita," sambungnya.

Dari pertemuan dengan ibu Ukat inilah Esmeralda kembali jatuh cinta dengan kesenian merajut. "Ribuan hormat saya persembahkan untuk guru saya Ibu Ukat," terangnya.

Baca Juga: Masyarakat Miskin juga Diwajibkan Beli LPG 3 Kg lewat MyPertamina, Bagaimana Antisipasinya?

Sebagai penutup loka karya, Esmeralda, wanita asal Bandung ini juga memotivasi para peserta loka karya agar kemampuan merajut yang telah mereka dapatkan kali ini tidak hanya dipakai sebagai hobi, namun dapat dikembangkan menjadi sebuah produk yang dapat diterima kalangan masyarakat bahkan dunia.

"Banyak negara masih memotivasi masyarakatnya untuk tetap merajut, yang paling kentara kalian bisa lihat di film-film Korea, Jepang, dan Eropa bukan hanya perempuan, namun laki-lakipun merajut.

Baca Juga: Konsumsi Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes dan Awet Muda

Kita harus bisa membawa produk kerajinan tangan rajutan ini ke kancah internasional dengan ekspor, karena seindah-indahnya karya seni dan kerajinan akan mubazir jika tidak dapat diperjual-belikan," tutupnya. ***

Editor: Gede Apgandhi Pranata

Tags

Terkini

Terpopuler