Network
BULELENGPOST.COM - Penangkapan salah satu tokoh kunci gerakan separatis Papua Barat, Victor Yeimo oleh kepolisian RI mendapat sorotan dari Media Asing dan beberapa aktivis HAM Internasional.
Media asing asal Selandia Baru, RNZ menginformasikan beberapa organisasi internasional telah memberikan tanggapan atas kelanjutan kasus tersebut.
Baca Juga: Kaisar Naruhito Nyatakan Penyesalan Mendalam Atas Terjadinya Perang Dunia 2
Perwakilan Khusus PBB di bidang HAM, Mary Lawlor mengatakan dia telah mendengar "laporan yang mengganggu" bahwa kesehatan Yeimo memburuk di penjara.
I am hearing disturbing reports that Human Rights Defender from #WestPapua, Victor Yeimo, is suffering from deteriorating health in prison. I'm concerned because his pre-existing health conditions put him at grave risk of #COVID19. pic.twitter.com/q6Exq4LibE— Mary Lawlor UN Special Rapporteur HRDs (@MaryLawlorhrds) August 10, 2021
Dikutip dari RNZ, Senin, 16 Agustus 2021, Kepolisian RI menangkap juru bicara luar negeri Komite Nasional Papua Barat itu pada Mei atas dugaan perannya dalam protes anti-rasisme yang berubah menjadi kerusuhan pada 2019.
Baca Juga: Taliban Menang Perang, Sejumlah Hal ini bakal Terjadi di Afghanistan
Diketahui, Yeimo menghadapi 11 dakwaan, termasuk pengkhianatan, pembakaran, dan penghasutan, sertah membantah keterlibatannya dalam protes tersebut.
Setelah tiga bulan ditahan polisi di Jayapura, dia baru diizinkan diperiksa oleh petugas medis menyusul advokasi berulang kali oleh pendukung terkait.
Sementara itu, Lawlor mengatakan dia khawatir kondisi kesehatan Yeimo semakin parah, apalagi di tengah risiko penularan besar dari Covid-19.
