AS beri Peringatan Keras jika Iran Bersikukuh Tingkatkan Eskalasi Nuklir

- 18 Agustus 2021, 13:51 WIB
Ilustrasi seorang insinyur  melakukan uji mekanis pada peralatan nuklir Iran
Ilustrasi seorang insinyur melakukan uji mekanis pada peralatan nuklir Iran /Iran President Office

BULELENGPOST.COM - Badan nuklir PBB melaporkan kemajuan Iran dalam produksi logam uranium ketika AS memperingatkan Teheran jika mengingkari kesepakatan nuklir.

Pengawas nuklir PBB mengatakan dalam sebuah laporan kepada negara-negara anggota, meskipun ada peringatan Barat bahwa langkah seperti itu dapat mengancam wacana tentang penghidupan kembali kesepakatan nuklir Iran.

Baca Juga: PBB Sebut Krisis BBM bisa menjadi Bencana Nasional bagi Sistem Kesehatan di Libanon

Amerika Serikat menanggapi laporan itu dengan menuntut agar Teheran menghentikan eskalasi nuklirnya. Tindakan Iran dalam memperkaya pasokan logam uraniumnya telah membuat marah tiga kekuatan utama Eropa termasuk AS.

Dikutip dari Al Jazeera, Rabu, 18 Agustus 2021, teknologi itu merupakan salah satu pengetahuan yang digunakan dalam memproduksi inti senjata nuklir. Iran menegaskan tujuan mereka sepenuhnya adalah untuk perdamaian, serta mengungkapkan rencananya untuk mengembangkan jenis bahan bakar reaktor baru.

Baca Juga: Militer Filippina Tembak Mati 16 Pemberontak Komunis

"Iran tidak memiliki kebutuhan yang kredibel untuk memproduksi logam uranium, yang memiliki relevansi langsung dengan pengembangan senjata nuklir," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam sebuah pernyataan.

“Iran harus menghentikan eskalasi nuklirnya dan kembali ke negosiasi menuju implementasi penuh,” imbuhnya.

Dalam  sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Direktur Jenderal Rafael Mariano Grossi mengatakan inspekturnya telah mengkonfirmasi bahwa Iran kini memproduksi 200 gram logam uranium yang diperkaya hingga 20 persen.

Halaman:

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah