Dilarang Oleh Taliban, Intitut Musik Afghanistan Kini Berkarir di Qatar

- 24 Oktober 2021, 22:08 WIB
Para anggota institut musik Afghanistan tampak sedang menjalani sesi latihan bersama
Para anggota institut musik Afghanistan tampak sedang menjalani sesi latihan bersama /Reuters

Seniman Afghanistan yang diakui secara internasional seperti Aryana Sayeed dan Sharafat Parwani telah meninggalkan negara itu, menyuarakan keprihatinan mereka di media sosial untuk komunitas seni yang masih tersisa.

Baca Juga: Meski Krisis Energi, Cina Targetkan Pengurangan Emisi Karbon Besar-besaran di 2030

Kembali ke ruang latihan, mahasiswa dan dosen ANIM kembali bersemangat untuk tampil di depan penonton hanya dalam waktu dua hari. Grup ini sebelumnya telah melakukan tur dunia bermain di tempat-tempat terkenal di New York dan Davos.

Sebelum meninggalkan Afghanistan, para siswa sebetulnya sedang mempersiapkan diri untuk tur di Kolombia.

Meskipun konser dengan skala yang lebih kecil dibandingkan dengan apa yang telah mereka lakukan di masa lalu, ruangan penuh dengan wajah-wajah yang tersenyum dan antusias dalam mengikuti latihan.

Baca Juga: Potensi Pariwisata Buleleng Sesuai Konsep N.E.W.A Tourism

Tetapi mata para siswa sering kali beralih ke tanah dengan cara kontemplatif, memikirkan keluarga dan teman-teman di rumah. “Setiap pintu rumah ditutup sekarang,” kata Shogofa, berbicara tentang prospek musiknya di bawah pemerintahan Taliban.

Shogofa adalah pemain perkusi yang mengkhususkan diri dalam dhol dan marimba. Dia adalah bagian dari orkestra wanita ANIM bernama Zohra, yang berarti Venus. Dia mengatakan ketika sekolah musik ditutup semua outlet musiknya ditunda.

“Saya tidak bisa memainkan musik di rumah, seorang tetangga memberi tahu keluarga saya bahwa ada banyak Taliban [patroli] di daerah itu,” kata Shogofa.

Baca Juga: Update Terbaru Covid-19 Provinsi Bali Minggu, 24 Oktober 2021

Halaman:

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah