Mengenal Penyakit Anemia Aplastik yang Diderita oleh alm. Babe Cabita

9 April 2024, 21:26 WIB
Penjelasan tentang penyakit anemia aplastik yang diderita Babe Cabita sebelum meninggal dunia /Tangkap layar Instagram.com/@babecabiita

BULELENGPOST.COM - Dunia lawak Indonesia kembali berduka. Priya Prayogha Pratama bin Irsyad Tanjung alias Babe Cabita menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa, 9 April 2024.

Babe Cabita menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 06.38 WIB di RS Mayapada Lebak Bulus Jakarta Selatan dengan diagnosis anemia aplastik.

Juara satu salah satu ajang lawak di Indonesia ini meninggalkan kenangan yang mendalam diantara sesama pelawak di Indonesia.

Baca Juga: Berikut daftar 6 Senyawa Makanan yang perlu diwaspadai

Penyakit anemia aplastik yang dideritanya membuatnya harus meninggalkan dunia ini dengan penuh kenangan.

Banyak yang belum memahami apa itu penyakit anemia aplastik yang diidap oleh Babe Cabita.

Dikutip Bulelengpost dari laman resmi Siloam Hospital, anemia aplastik adalah kondisi kurang darah karena sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah baru yang cukup.

Baca Juga: Meningkatnya Kanker Paru-paru di kalangan non-perokok menjadi perhatian WHO

Anemia Aplastik adalah gangguan kesehatan berupa anemia atau kurang darah dikarenakan sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah baru yang cukup, baik trombosit, leukosit, maupun eritrosit atau ketiganya sekaligus.

Untuk diketahui, anemia aplastik dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu pertama, Inherited aplastic anemia adalah anemia aplastik yang diturunkan atau diakibatkan dari kerusakan gen.

Kedua, acquired aplastic anemia merupakan anemia aplastik yang didapatkan oleh seseorang semasa hidupnya. Acquired aplastic anemia biasanya dialami oleh pasien dengan penyakit autoimun.

Baca Juga: Berikut Manfaat Biji Labu bagi tubuh bila dikonsumsi

Penyebab anemia qplastik:

Berikut adalah beberapa penyebab dari munculnya anemia aplastik dalam tubuh seseorang :

1. Penyakit autoimun yang dapat mengakibatkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel sehat, termasuk sel pada sumsum tulang.

2. Pernah menjalani perawatan radioterapi atau kemoterapi. Dua perawatan kanker ini berisiko menyebabkan kerusakan sel sehat dalam tubuh.

3. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti beberapa jenis antibiotik dan obat rheumatoid arthritis.

4. Terinfeksi virus tertentu, seperti virus HIV, hepatitis, cytomegalovirus, Epstein-Barr, dan lain sebagainya.

5. Terpapar bahan kimia berbahaya dan terjadi secara terus-menerus, seperti pestisida, benzene, dan lain sebagainya.

6. Kehamilan, karena masa kehamilan berisiko menyebabkan sistem kekebalan tubuh ibu menyerang sel pada sumsum tulang.

Baca Juga: Berikut Manfaat Air Kelapa bagi Tubuh

Gejala anemia aplastik ketika dialami seseorang antara lain Demam, Lemas, Pucat, Sakit kepala atau pusing, Jantung berdebar-debar, Sesak napas, Memar-memar, Perdarahan seperti mimisan dan mudah terkena infeksi penyakit.

Pengobatan Anemia Aplastik

Pengobatan anemia aplastik akan dilakukan oleh dokter tergantung dari tingkat keparahannya. Tindakan yang umumnya akan dilakukan oleh dokter untuk menangani anemia aplastik adalah sebagai berikut:

1. Terapi antibiotik dan antivirus, dilakukan apabila pasien anemia aplastik berisiko tinggi atau telah terserang infeksi.

2. Imunosupresan, yaitu pemberian obat imunosupresan, seperti ciclosporin dan kortikosteroid, untuk mencegah terjadinya kerusakan sumsum tulang karena penyakit autoimun.

Baca Juga: Berikut 10 Manfaat Kunyit dan Kurkumin bagi Tubuh

3. Transfusi darah, untuk mencukupi sel darah pada pasien anemia aplastik.

4. Transplantasi sumsum tulang, untuk menggantikan sel sumsum tulang yang rusak dengan yang sehat.

Itulah sekolah mengenai penyakit anemia aplastik yang diderita oleh Babe Cabita.

***

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma

Tags

Terkini

Terpopuler