Omicron Segera Menggantikan Delta sebagai Strain Global Dominan

- 31 Desember 2021, 18:14 WIB
Ilustrasi Virus Covid-19 Jenis Omicron
Ilustrasi Virus Covid-19 Jenis Omicron /IANS News/Dok. Prokerala

BULELENGPOST.COM - Varian Omicron yang menyebar cepat kemungkinan akan segera menggantikan strain Delta secara global.

Para ahli di Singapura telah memperingatkan, karena negara demi negara telah melaporkan rekor lonjakan kasus Covid.

Peringatan itu datang ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa Omicron yang lebih menular bersama dengan varian Delta yang beredar saat ini dapat menyebabkan "tsunami kasus", memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan nasional.

Baca Juga: Tanah Lot Bali Dikunjungi Tim Pamatwil Mabes Polri

“Dari data saat ini, sepertinya Delta akan turun dari waktu ke waktu relatif terhadap Omicron,” kata Dr Sebastian Maurer-Stroh, direktur eksekutif Badan Sains, Teknologi dan Penelitian Bioinformatika Institute di Singapura dikutip dari laman Prokerala.

Profesor Dale Fisher, konsultan senior di Divisi Penyakit Menular Rumah Sakit Universitas Nasional mengatakan bahwa Omicron sudah dominan di Australia, India, Rusia, Afrika Selatan, dan Inggris.

Baca Juga: Lirik dan Chord Lagu Bali Nanoe Biroe Manusa pak Manusa

"Kami melihat transisi global dari Delta ke Omicron karena dengan transmisi yang lebih besar, virus lebih bugar dan memiliki keuntungan reproduksi," kata Fisher.

Di India, penghitungan infeksi Omicron telah naik menjadi 961, di mana 320 pasien telah dipulangkan dari rumah sakit.

Baca Juga: Update Akhir Tahun Kasus Covid-19 Provinsi Bali Jumat, 31 Desember 2021

Pelacak Covid-19, yang dikembangkan oleh Universitas Cambridge Inggris, telah memperkirakan bahwa India akan segera melihat gelombang virus yang intens tetapi berumur pendek "dalam beberapa hari", bahkan ketika varian Omikron yang sangat menular dari Covid menyebar seperti api di negara itu.

Inggris melaporkan peningkatan rekor baru 183.037 kasus virus corona dalam periode 24 jam terakhir, sehingga jumlah total kasus virus corona di negara itu menjadi 12.559.926, menurut angka resmi.

Baca Juga: Resep Hari Ini Bebek Goreng Krispi

Jumlah total kasus dan kematian di Inggris masing-masing mencapai 12.559.926 dan 148.089, menurut data pemerintah.

AS, yang telah mencatat lebih dari 54 juta kasus hingga saat ini, melaporkan lebih dari 5.12.000 kasus pada hari Selasa, lonjakan satu hari tertinggi sejak awal pandemi pada tahun 2020.

Baca Juga: Resep Hari Ini Bakso Ayam Keju

Menurut data yang dibagikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Omicron diperkirakan menjadi 58,6 persen varian Covid-19 yang beredar di negara tersebut.

Infeksi Covid-19 dengan varian Omicron di Jerman meningkat 2.686, atau hampir 26 persen dalam satu hari menjadi total 13.129, menurut Robert Koch Institute (RKI) untuk penyakit menular.

Baca Juga: Sering Draw, Performa Persija Sepanjang 2021 Dinilai Masih Mediocre

Kanada melaporkan 23.585 kasus Covid-19 baru, pertama kalinya mencatat lebih dari 20.000 kasus setiap hari, meningkatkan total kumulatif menjadi 2.094.042 kasus dengan 30.231 kematian, menurut kantor berita negara. ***

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah