Network
BULELENGPOST.COM - Mantan ketua Komite Anti-Korupsi Tunisia, Chawki Tabib ditetapkan sebagai tahanan rumah, beberapa jam setelah pasukan keamanan mengambil alih markas komisi tersebut.
Dikutip dari Al Jazeera, Sabtu 21 Agustus 2021, Tabib adalah kepala otoritas independen dari 2016 hingga ia diberhentikan oleh mantan Perdana Menteri Elyes Fakhfakh pada 2020.
Baca Juga: Singapura sebut ASEAN Tidak Efektif Tangani Krisis Myanmar
“Sebuah patroli keamanan yang ditempatkan di depan rumah saya memberi tahu saya bahwa keputusan telah dikeluarkan untuk menempatkan saya di bawah tahanan rumah, telah melanggar hak saya yang dijamin oleh hukum dan konstitusi,” kata Tabib di Facebook pada hari Jumat.
Sementara itu, kementerian dalam negeri Tunisia belum memberikan tanggapan lebih lanjut. Dalam serangkaian langkah mengejutkan, Presiden Kais Saied akhir bulan lalu mengumumkan pemecatan perdana menteri, penangguhan Parlemen dan pencabutan kekebalan parlemen untuk 217 anggota parlemen yang membentuk majelis tingkat rendah Tunisia.
Baca Juga: Ismail Sabri Yakoob Resmi jadi Perdana Menteri Malaysia ke-9
Para pengamat politik dan pemimpin oposisi menyebut langkah presiden sebagai "kudeta", sebuah karakterisasi yang ditolak oleh Saied.
Langkah itu mendapat dukungan rakyat secara luas, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa warga Tunisia tentang masa depan sistem demokrasi yang diadopsi negara itu setelah revolusi 2011 yang memicu gerakan Arab Spring.
Baca Juga: OnlyFans Terbitkan Kebijakan Baru Terkait Konten Seksual Yang Terlau Vulgar
