Telantarkan Afghanistan Saat Diserang Taliban, Ashraf Ghani Sampaikan Permintaan Maaf

- 9 September 2021, 09:25 WIB
Mantan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani menyampaikan permintaan maaf setelah melarikan diri dari Kabul di saat kelompok Taliban berhasil mengambil alih ibukota
Mantan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani menyampaikan permintaan maaf setelah melarikan diri dari Kabul di saat kelompok Taliban berhasil mengambil alih ibukota /Ashraf Ghani Facebook's Official Account

BULELENGPOST.COM - Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, yang melarikan diri dari Kabul ketika pasukan Taliban mencapai pinggiran kota pada Agustus, meminta maaf atas lengsernya pemerintahan di bawah rezimnya.

Dikutip dari Reuters, Kamis, 9 September 2021, Ghani yang menyampaikan permintaan maafnya pada Rabu 8 September 2021, membantah bahwa dia telah membawa uang jutaan dolar bersamanya.

Baca Juga: Pengadilan Prancis Adili 20 Jihadis Pelaku Serangan Bom Bunuh Diri di Paris Tahun 2015

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter, Ghani mengatakan dia pergi meninggalkan Afghanistan atas desakan tim keamanannya yang mengatakan bahwa jika dia tetap tinggal, ada risiko "pertempuran kejadian sama seperti yang pernah dialami kota Kabul selama Perang Saudara 1990-an."

"Meninggalkan Kabul adalah keputusan paling sulit dalam hidup saya, tetapi saya yakin itu satu-satunya cara untuk membungkam senjata dan menyelamatkan Kabul dan 6 juta warganya," kata Ghani.

Baca Juga: Dinilai Umbar Aurat, Taliban Larang Perempuan Berolahraga

Pernyataan itu sebagian besar menggemakan pesan yang sudah dikirim Ghani dari Uni Emirat Arab segera setelah kepergiannya meninggalkan Afghanistan. Pernyataan Ghani menuai kritik dari para mantan sekutu yang menuduhnya melakukan pengkhianatan.

Ghani juga menepis laporan yang menyebutkan ia telah pergi meninggalkan Afghanistan dengan membawa uang tunai jutaan dolar.

Baca Juga: Jadwal Tayang The Veil, dan Karakter Yoo He Yi

Ghani adalah mantan pejabat Bank Dunia yang menjadi presiden Afghanistan setelah dua pemilu yang disengketakan dan dirusak oleh tuduhan penipuan yang meluas di kedua pihak.

"Korupsi adalah wabah yang melumpuhkan negara kita selama beberapa dekade dan memerangi korupsi telah menjadi fokus utama dari upaya saya sebagai presiden," kata Ghani.

Dia menambahkan bahwa dia dan istrinya yang lahir di Lebanon "sangat teliti dalam hal mengurus keuangan pribadi."

Baca Juga: Airlangga Hartarto: Presiden Jokowi Minta Perbankan Memberikan Keringanan Bagi UMKM

Dia menyampaikan penghargaan atas pengorbanan yang telah dilakukan warga Afghanistan selama 40 tahun terakhir di negara mereka.

"Dengan penyesalan yang mendalam dan besar bahwa pemerintahan saya sendiri berakhir dengan tragedi yang sama dengan para pendahulu saya - tanpa memastikan dan kemakmuran. Saya meminta maaf kepada orang-orang Afghanistan bahwa saya tidak dapat memastikannya secara," ujar Ashraf Ghani.***

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah