BULELENGPOST.COM - Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, yang melarikan diri dari Kabul ketika pasukan Taliban mencapai pinggiran kota pada Agustus, meminta maaf atas lengsernya pemerintahan di bawah rezimnya.
Dikutip dari Reuters, Kamis, 9 September 2021, Ghani yang menyampaikan permintaan maafnya pada Rabu 8 September 2021, membantah bahwa dia telah membawa uang jutaan dolar bersamanya.
Baca Juga: Pengadilan Prancis Adili 20 Jihadis Pelaku Serangan Bom Bunuh Diri di Paris Tahun 2015
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter, Ghani mengatakan dia pergi meninggalkan Afghanistan atas desakan tim keamanannya yang mengatakan bahwa jika dia tetap tinggal, ada risiko "pertempuran kejadian sama seperti yang pernah dialami kota Kabul selama Perang Saudara 1990-an."
"Meninggalkan Kabul adalah keputusan paling sulit dalam hidup saya, tetapi saya yakin itu satu-satunya cara untuk membungkam senjata dan menyelamatkan Kabul dan 6 juta warganya," kata Ghani.
Statement 8 September 2021 pic.twitter.com/5yKXWIdLfM— Ashraf Ghani (@ashrafghani) September 8, 2021
Baca Juga: Dinilai Umbar Aurat, Taliban Larang Perempuan Berolahraga
Pernyataan itu sebagian besar menggemakan pesan yang sudah dikirim Ghani dari Uni Emirat Arab segera setelah kepergiannya meninggalkan Afghanistan. Pernyataan Ghani menuai kritik dari para mantan sekutu yang menuduhnya melakukan pengkhianatan.
Ghani juga menepis laporan yang menyebutkan ia telah pergi meninggalkan Afghanistan dengan membawa uang tunai jutaan dolar.