Ghani adalah mantan pejabat Bank Dunia yang menjadi presiden Afghanistan setelah dua pemilu yang disengketakan dan dirusak oleh tuduhan penipuan yang meluas di kedua pihak.
"Korupsi adalah wabah yang melumpuhkan negara kita selama beberapa dekade dan memerangi korupsi telah menjadi fokus utama dari upaya saya sebagai presiden," kata Ghani.
Dia menambahkan bahwa dia dan istrinya yang lahir di Lebanon "sangat teliti dalam hal mengurus keuangan pribadi."
Baca Juga: Airlangga Hartarto: Presiden Jokowi Minta Perbankan Memberikan Keringanan Bagi UMKM
Dia menyampaikan penghargaan atas pengorbanan yang telah dilakukan warga Afghanistan selama 40 tahun terakhir di negara mereka.
"Dengan penyesalan yang mendalam dan besar bahwa pemerintahan saya sendiri berakhir dengan tragedi yang sama dengan para pendahulu saya - tanpa memastikan dan kemakmuran. Saya meminta maaf kepada orang-orang Afghanistan bahwa saya tidak dapat memastikannya secara," ujar Ashraf Ghani.***