Taliban Menang, Partai Komunis Pakistan : Ini Menginspirasi Kelompok Jihad di Seantero Negeri

- 20 Agustus 2021, 10:45 WIB
Sekjen Partai Komunis Pakistan, Imdad Qazi (kanan)
Sekjen Partai Komunis Pakistan, Imdad Qazi (kanan) /@ali_shishu/Twitter

BULELENGPOST.COM - Partai Komunis Pakistan memperingatkan kemenangan Taliban dapat meningkatkan aksi kelompok jihad di seluruh wilayah negaranya.

Sekjen Partai Komunis Pakistan, Imdad Qazi hari ini memperingatkan konsekuensi serius dari kembalinya Taliban ke kekuasaan di Afghanistan, yang menyebut eskalasi konflik akan ikut meluas di Pakistan.

Baca Juga: Uni Eropa Kecam Iran atas Pelanggaran Kesepakatan Nuklir

“Kemenangan Taliban ini akan menginspirasi pengikut mereka untuk lebih berani di Pakistan,” katanya dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari morningstaronline.co.uk, Jumat, 20 Agustus 2021

“Pada saat yang sama, kekuatan demokratis dan progresif harus mengatur ulang strategi mereka dalam menghadapi situasi ini,” kata Qazi.

Lebih lanjut Qazi mengatakan, kelompok - kelompok termasuk ISIS dan Gerakan Islam Turkmenistan Timur (ETIM), yang beroperasi di China, akan mendapatkan kepercayaan setelah peristiwa di Afghanistan.

Baca Juga: Tentara Amerika US Army Gelar Latihan Bersama Kodam IX/Udayana

Qazi menuduh Amerika Serikat membawa kembali Taliban ke tampuk kekuasaan sebagai bagian dari "permainan besar imperialisme," dalam sebuah langkah yang menurutnya juga didukung oleh Pakistan.

Awal pekan ini Beijing menuduh AS melakukan standar ganda mengenai komitmennya untuk memerangi terorisme global, mendesaknya untuk mempertimbangkan kembali posisinya terhadap sekutu al-Qaida, ETIM.

Baca Juga: Indonesia Ekspor Komoditas Pertannian ke 61 Negara Tujuan, Jokowi: Kepala Daerah Wajib Perkuat Petani

Sebelumnya, AS di masa pemerintahan Trump telah menghapus kelompok itu dari daftar organisasi terlarang dalam apa yang digambarkan sebagai manuver politik sinis sebagai bagian dari perang dingin AS melawan China.

Kelompok jihadis yang bertanggung jawab atas gelombang serangan teror di wilayah otonomi Uighur Xinjiang telah mengirim unit untuk berperang bersama al-Qaida di Suriah.

Di pihak China, Beijing telah meminta Taliban untuk tidak mengizinkan tanah Afghanistan digunakan sebagai pangkalan untuk menargetkan Xinjiang. Dalam pertemuan awal bulan ini, juru bicara Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar berjanji untuk mencegah Etim beroperasi di dalam negeri.

Baca Juga: Segera Diadili, Konglomerat Dalang Pembunuhan Jurnalis Investigasi di Malta

Pasukan Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan dalam hitungan hari, meski melawan tentara pemerintahan yang telah dilatih negara - negara Barat.

Presiden AS Joe Biden telah menghadapi kemarahan publik ketika dia tetap bersikeras menarik keluar tentara AS dari Afghanistan, terlepas dari kekacauan yang sedang berlangsung.

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengatakan pada hari Selasa bahwa AS meninggalkan kekacauan dan turbulensi ke mana pun ia pergi.

Baca Juga: Antisipasi Ketidakpastian di Afghanistan, Cina dan Pakistan Perketat Keamanan

“(Joe Biden) mengatakan bahwa misi AS di Afghanistan tidak seharusnya tentang pembangunan bangsa, dan itu benar,” katanya.***

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Morning Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x